Sabtu, 28 Desember 2019

Tahun sudah akan berganti, hati masih menetap


Tahun sudah akan berganti, hati kita siapkan untuk menanti kembali. Sebab, bukan hal yang mudah melepaskan yang sudah tergenggam erat. Akan banyak pecahan hati yang berserakan,yang harus dipaksakan untuk kembali utuh.


Berdiri tegak, walau sebenarnya rapuh. Menutupi segala kelemahan diri dengan senyuman. Barangkali, rasa yang lama bersemayam dihati ini perlahan akan hilang. Diganti dengan hati yang baru yang akan mengobati.

Tidak mudah memang, melepaskan dan membuka hati untuk yang lain. Tapi, kita perlu sesekali keluar dari zona nyaman kita sendiri. Ya, meski itu akan membuat kita patah hati lagi, setidaknya kita pernah memulai lagi dengan hati yang baru.

Jangan menyalahkan diri, kalau ternyata apa yang kita mulai tidak berujung baik. Itu tandanya, dia emang bukan untuk kita. Ada banyak cara tuhan menghadirkan seseorang yang manis dan bahkan tidak ada kurang sedikitpun. Tapi, ingat. Bukan berarti juga itu yang terbaik buat kita. Tuhan menghadirkan seseorang untuk menguji seberapa kuat kita kala itu.

Untuk itu, tak apa hatimu selalu patah. Tapi ingat, kita juga berhak untuk bahagia. Ya, walau setiap orang punya definisi bahagianya masing-masing. Jangan terlalu jadi beban, kita ada untuk menyayangi diri kita sendiri. Lebih dari apapun.

Awali lagi semuanya, mulai lagi. Tidak ada yang salah, dan tidak ada yang benar dalam urusan hati. Kita sendiri tidak tahu kenapa kita bisa dengan mudah menerima itu, karena emang hati itu tulus memberi.

2019 akan berakhir, sudahi yang sudah. Jangan bawa patahan hati itu ke tahun selanjutnya. Jadikan semuanya pelajaran. Apapun itu, kita pasti mendapatkan bahagia yang sesungguhnya. Itu pasti, dan akan kita rasakan. Hanya soal waktu saja.

Mungkin ini akan menjadi awal yang baik untuk kita memulai kembali dari awal. Mengumpulkan kembali patahan-patahan yang sudah berserakan. Mengutuhkan lagi, mengobati dengan selalu mencintai diri sendiri.

Berproses, setiap yang patah hati akan selalu menemukan bahagianya yang tidak pernah diduganya. Ingat, waktu itu berjalan. Kita akan terus berjalan, tidak akan diam ditempat. Jangan menjadikan patah hati itu jadi sesuatu hal sedih yang paling menyedihkan.

Kalau kita mau, kita bisa kembali bangkit. Kalau kita mau, kita pasti akan menemukan bahagia. Walau bukan dengan seseorang yang kita idamkan. Ada banyak kebahagiaan didunia ini selain dengan dia yang kau mau.

Bangkit. Sesuatu hal yang sudah terjatuh itu jangan membuat kita terpuruk. Kita perlu menengadah, mengucapkan pada diri kita sendiri bahwa kita mampu. Kita bisa mendapatkan yang lebih baik.

Memang paling asik ketika kita sudah bisa keluar dari zona yang membuat kita terkungkung dalam keterpurukan. Melihat kembali senyuman, kasih sayang orang-orang yang sudah menemani kita dikala duka itu.

Mari kita awali tahun nanti dengan senyuman. Dengan patahan yang perlahan membaik, dengan hati yang sudah tabah menerima berbagai perih. Dan, dengan ketulusan hati yang akan menuntun kita pada kebahagiaan.

Semoga kelak, hati kita tidak lagi patah karena hal yang belum pasti. Karena dia yang hanya menyimpan harap saja. Dan, karena ekspektasi - ekspektasi yang terlau tinggi. Tidak lagi rapuh karena perasaan yang tak utuh.

Berbahagialah, tampilkan senyuman. Lupakan masalah.

0 komentar:

Posting Komentar