Selasa, 18 Oktober 2022

Second choice

Dari hubungan yang pertama kali,aku sadar kalo aku hanya menjadi pilihan keduanya bukan yang pertama.

Karena,aku merasa ketika aku sudah tidak lagi dibutuhkan dia akan pergi meninggalkan.

Udah banyak effort yang aku keluarin juga gabakal bikin dia balik lagi,karena yaa aku cuma dijadikan pilihan keduanya 


Aku emang ga secantik perempuan yang kamu sukai

Aku juga ga se pintar perempuan yang kamu sukai itu,tapi aku juga ga bodoh untuk tahu bagaimana perasaan kamu.

Aku juga ga bodoh untuk terus diberi harapan palsu


Aku tahu, hubungan yang kemarin itu tidak akan bertahan lama,aku tahu. Aku tahu akhirnya akan bagaimana. Karena,dari awal ga banyak berharap apapun,tapi semakin kesini aku semakin tidak ingin pisah. Kayak,udah capek bgt pengen udah aja ini yg terakhir. 


Tapi gabisa kayak gitu, rencana yang aku buat gabaik makannya Allah putuskan dan liatin bagaimana sikap dia sama aku. Walau,aku udah di tahap hubungan yang toxic bgt,tapi bertahan entah karena apa. Mungkin aku ngerasa dan akan capek lagi kalo mulai dari nol,dan selagi masih bisa diperbaiki aku bertahan. Tapi,lagi,dan lagi aku salah. 


Salah,harusnya dari awal pertanda buruk yang udah Allah kasih liat itu aku sudahi semua,lantas serahkan semuanya kepada sang maha pemilik hati.

Tapi,aku malah rela mencoba dan bertahan walau aku kesakitan setengah mati setiap harinya. Dia? Mana tahu.


Makannya,sampai sekarang traumanya masih kerasa bgt. Masih perlu sembuh dan pulih lebih lama ternyata. Sering merasa sesak dan nangis tiba-tiba ketika mengingat hal itu kembali. Emang,gausah berusaha untuk melupakan dengan tergesa-gesa,yang lebih baik adalah kita baik-baik saja ketika mengingat semua hal buruk itu. 


Tapi,emang perlu proses yang panjang untuk kembali seutuh itu. Apalagi tidak ada orang baru ataupun orang yang bisa mengerti itu. Kayak,yaudah diri sendiri aja. 


Tapi Allah baik banget,banget... Sampai aku ngerasa amat sangat menyesali apa yg sudah ku perbuat selagi jauh dariNya. Tapi Allah ga pernah membiarkan aku sendirian. 

Dari Alhamdulillah teman yang baik, keluarga yang sayang banget sama aku,dan lingkungan yang baik juga. 


Tidak apa-apa aku gagal dalam hubungan percintaan,tapi aku punya teman, keluarga yang sayang. Itu lebih dari cukup.


Maka,aku serahkan semuanya kepada sang maha pemilik hati. 


Selasa, 02 Agustus 2022

Haruskah membenci disaat sangat mencintai?

Agaknya,aku rindu ternyata. Sudah beberapa bulan ini kita tidak lagi saling menyapa seperti biasanya. Entah,semua kacau semenjak terakhir kali kita bertemu. Tapi aku rasa semua ga seberapa besarnya masalah kita,cukup dengan ngobrol harusnya selesai. Tapi nyatanya sampai sekarang masih tetap sama,malah semakin asing.


Setiap ada chat pun darimu,tidak satu pun yang menanyakan perihal kabar? Atau perihal masalah yang kita tinggalkan setelah pertemuan terakhir itu. Tapi,tidak ada niatan kamu memperbaiki semuanya. Entah,aku masih tak paham juga dengan sikap kamu dari awal pertama kali bertemu sampai sekarang.


Aku pikir,seiring dengan waktu kamu bakal menceritakan apapun seiring kita semakin dekat dan kenal. Tapi,entah aku merasa kamu yang tidak mau menceritakan apapun itu dengan aku. Aku juga tidak mau menanyakan hal yang tidak kamu ceritakan,aku tahu batas privasi masing-masing. 


Aku tidak tahu juga,aku salah apa sampai kamu memperlakukan aku seperti itu. Kamu chat aku ketika kamu butuh,dan bukan menanyakan hal tentang aku. Its okay,tapi setidaknya aku ingin menyelesaikan masalah yang belum selesai juga. Entah apa maunya kamu,sampai tega ga kasih tau aku hal yang membuat sikap kamu berubah seperti ini.


Kita sudah sering sekali bertengkar dengan hal yang itu itu saja,tapi setelahnya kita bakal selesain sampai bisa baik-baik saja lagi. Tapi sekarang, sepertinya susah mengobral dengan kamu membahas masalah kita. Malah, sepertinya kamu ga mau mendengar semua keluh kesah aku.


Capeknya aku,kesalnya aku,bahkan sakit hatinya akupun kamu sudah tidak mau tahu. Yang kamu tahu hanya sesuatu hal yang ingin kamu tahu. (Aku gabisa jelasin disini),intinya kamu butuh aku tapi sikap kamu seperti orang yang ga tahu terimakasih dan ga menghargai sama sekali. Seolah-olah aku benar-benar salah banget.


Aku sudah berkali-kali juga menanyakan hal apa yang membuat sikap kamu berubah menjadi seperti itu? Tapi,tidak pernah sekalipun pesan itu kamu balas. Seolah-olah tidak pernah ada apapun yang perlu dibahas. Capek aku,setiap malam selalu overthinking memikirkan apa salahnya aku sampai kamu berbuat seperti itu? 


Tidak pernah aku menemukan jawaban,yang ada aku stress setiap memikirkan kamu hati aku sakit ingat kata-kata kamu yang menyakitkan. Tapi,disisi lain juga aku sangat rindu kamu (yang dulu). 


Kalo tuhan izinkan aku bertemu lagi denganmu,aku ingin berbincang banyak dan menyelesaikan semuanya. Dan,kalaupun tuhan tidak izinkan aku bersatu dengan kamu setidaknya aku sudah selesaikan masalah yang membuat pikiran ini ruwet. 


Terimakasih untuk waktu yang kamu luangkam buat aku, terimakasih juga untuk segala cinta dan sayang yang kamu kasih. Sekarang,aku mau mengikhlaskan kamu bagaimanapun nantinya kamu dengan oranglain. Aku akan coba ikhlas dari sekarang dengan sikap kamu yang menyakitkan. 


Maaf juga,kalo sebenernya sikap kamu itu sebab hal tentang aku. 


Untuk D,semoga Allah senantiasa menjaga kamu dan semoga kamu selalu bahagia bagaimanapun keadaannya. Semoga kamu bahagia dengan kekasihmu sekarang. Tolong,jangan buat dia menangis atau sakit hati,jaga dia sebaik-baiknya. 

Selasa, 26 Juli 2022

24/7

 Aku merindukan dia 24/7. Aku rindu 2 tahun lalu ketika cinta masih tumbuh dalam hati masing-masing. Rindu yang menggebu-gebu setiap kali tidak ada kabar. Setiap malam tidak pernah lupa untuk mengucapkan selamat malam dan tidur,dan juga video call sampe ketiduran. Berbincang sampe tengah malem,dan hal random lainnya dari 2 tahun lalu aku rindu.


Ternyata waktu sesingkat itu,sekarang rasanya sudah jarang sekali untuk bertegur sapa di chat,apalagi sesimpel menanyakan sedang apa? Tidak ada lagi notif yang ditunggu yang sama seperti 2 tahun lalu.


Ternyata,aku sudah terbiasa dengan hal yang dia kasih sewaktu awal pertama kenal,sampe aku tidak memikirkan hal lain yang akan terjadi ketika sudah lama bersama. Apalagi, memikirkan akhirnya berpisah tanpa sepatah kata pun. 


Ternyata begini,ya,rasanya. Mengenang memori baik yang benar-benar tidak bisa diulang kembali? 


Coba dulu aku menyiapkan hal lain selain bahagia,mungkin tidak akan sesakit sekarang? Dan,tidak akan juga mengemis minta diperhatikan. Atau,haruskah aku lebih menghargai waktu yang indah itu? Mungkin, dulu aku terlalu terbuai dengan kata-kata manisnya sampe lupa bahwa ada rasa pahit diujung lidah. 


Sungguh terlambat untuk menyesali waktu yang sudah lewat. Baiknya,diabadikan hanya sebagai kenangan. Sebagai pelajaran agar nanti bisa lebih menghargai waktu. 


Tapi,semakin ingin jauh semakin dekat dia datang menghampiri. Berat rasanya,masih ingin menghabiskan waktu dengan dia sebanyak mungkin. Dengan waktu yang indah,agar ketika dikenang aku akan tersenyum. 


Itu hanya keinginan aku saja,dia tidak. Dia sudah tidak lagi ingin denganku. Dan aku harus bisa ikhlas dengan takdir apapun yang terjadi. Tuhan tidak akan pernah salah memberi takdir setiap manusia. 


Baiknya,aku harus mengakhiri semuanya. Semoga nanti kita bertemu kembali, seperti yang kamu ucapkan sebelum akhirnya kita berakhir. 

Sabtu, 21 Mei 2022

Bodoh!

 Inginku, hanya kau mau mengerti

Inginku, hanya kau mau lebih pahami


Semua hanya anganku

Kau berlaku seolah menginginkanku

Tapi, aku merasa kau menghempasku jauh.


Jadi?


Apa aku ini berharap pada anganku belaka?

Apa aku ini berpegang pada tali yang rapuh?


Lalu ku tersungkur jatuh

Tersayat-sayat hati yang semakin luka

Terhempas angin lalu dan derita

Dan semuanya ku telan dalam amarah


Kau selalu menebar harapan

Pada diriku yang mudah percaya

Dan setelahnya, mengingkari semuanya

Lalu pergi dan meninggalkan duka


Semudah itu?


Semudah itukah kamu meninggalkan?


Seharusnya, dari awal kau tak pernah ada

Dan seharusnya aku tak pernah mengulurkan tangan


Tapi, semua sudah terjadi

Dan hatiku sudah kau sakiti

Berulang-ulang

Terus diulangi

Dan akhirnya kau tinggalkan


Hahaha


Miris sekali diriku ini

Tapi masih tetap bisa saja percaya dirimu

Yang jelas, sudah banyak menancapkan luka

Dan mengulangi kesalahan yang sama


Dasar aku!

Jumat, 20 Mei 2022

Gemini vs Libra

Seperti kita yang sama-sama egois perihal rindu Seperti kita yang sama-sama cuek satu sama lainnya Perihal menanyakan kabar saja aku gengsi untuk mulai Karena,kamu juga ga pernah mau memulai duluan Pantaskah kita saling merindukan? Atau katanya diubah menjadi "pantaskah aku merindukan sosokmu?" 


Aku selalu rindu bercanda gurau denganmu,meski ga terlalu sering bertemu tapi ingatan aku tentang kamu terlalu menumpuk. Sampai,sedetail awal kita bertemu saja aku masih ingat. LDR sungguh, buat aku merasa sepi apalagi aku tipikal orang yang seneng banget kalo rame. Sekarang malah jadi seseorang yang sedikit introvert yang seringnya diem dikamar seharian.

Sama kamu,aku jadi tau rasanya rindu itu gimana? Harus nunggu berbulan-bulan buat bisa ketemu lagi. Ketemu cuma sejam dua jam juga,bikin rindunya terobati. Yang paling aku senangi adalah ketika aku memasak makanan kesukaan kamu dan kamu approve masakanku. Katanya "apasih yang ga enak yang kamu masak."

Salting setengah mati aku dibilang gitu,tapi ya aku si gemini ini bener-bener si gengsian parah ga mau liatin sisi melting itu. Malah diem menyembunyikan pipi yang udah merah banget. hahaha

Aku ini si ga pernah peka dan nyadar sama perhatian kamu,sampe kita sering banget berantem cuma karena salah paham. Kamu emang sedikit keras kepala,dan ga mau ngalah banget.

Makannya,ketika kamu marah aku selalu diemin kamu sampai bener-bener udah reda amarahnya. Dan yang paling,paling aku kangenin adalah tawa kamu. Serius,aku kangen banget ketika melihat kamu tersenyum dan tertawa lepas bareng aku. Kek yaampun melting banget aku. Ingin banget kamu ada terus bareng aku,tapi mana mungkin.

Masalah dalam setiap hubungan wajar,kok. Karena katanya itu bisa lebih mendewasakan kita dan juga hubungan kita. Dan yang paling penting itu ya,komunikasi. Dulu aku paling anti bilang apa yang aku rasain,karena yaudah gapapa. Tapi ternyata itu salah besar. Kalau aku pendem sendiri apa yang aku rasain yaudah bakal terus berantem karena yang satu ga peka yang satunya lagi baperan.

Makanya,lambat laun aku belajar buat ngomongin apa yang aku rasain sama kamu,kayak hal yang misalnya kata-kata dia yang nyakitin atau tentang ga ngasih kabar. Mungkin kamu pikir,ngasih kabar itu ga terlalu penting. Tapi buat aku itu penting banget. Kayak,aku bakalan uring-uringan seharian karena kamu ga ngasih kabar.

Dan aku si gengsi buat nanya duluan. Ya gitu si gemini dan libra ini berhubungan. Tapi sekalinya bucin,bakal bucin banget. Sekarang,LDR nya sudah sangat menjauh banget. Yang dulu bisa ketemu sebulan sekali tapi sekarang gabisa. Udah dulu ah cerita tentang kamunya,nanti aku sambung kalo mood nulisnya hahaha
Bye, Cewek gemini,S