Senin, 02 Desember 2019

Kita Ada Untuk Tiada, Yang Kekal Hanya Sang Pencipta.


Sedari tadi, hujan menguyur bumi,daerah bagian dekat rumahku juga sekitarnya mungkin. Dengan petir yang mengelegar hebatnya, angin yang riuh sekali. Seperti saat kau berusaha meninggalkan diriku. Perih.


Aku berusaha untuk tidak takut akan kehilangan. Toh, sesuatu hal apapun pasti akan hilang. Kita ada untuk tiada. Yang kekal hanya sang pencipta.

Bagaimana pun berusahanya kita untuk membuat seseorang tetap bertahan, tidak akan pernah bisa. Bisa saja, dengan doa yang terus melangit bersama harapan-harapan masa depan.

Dengan harapan-harapan yang melambung tinggi, dengan kepercayaan yang sudah dipercayai. Aku yakin, semua proses itu lambat laun akan menjadi sebuah perjalanan yang indah.

Seringkali kita tidak pernah merasa kalau sebenarnya ketika Tuhan memberi kita rasa kecewa, Dia ingin melihat kita berserah padaNya. Dengan membawa banyak beban hidup kita. Tak apa-apa, mengeluh padaNya meminta apapun padaNya, dan juga memohon ampunannya. Tuhan sangat senang ketika hambaNya berserah dan berdoa.

Bagaimana kecewanya kita, ini adalah titik awal untuk melangkah lebih jauh lagi. Jangan berhenti, jalanmu masih panjang. Di depan sana sudah menunggu kebahagiaan,kalau kita berhenti dan memilih jalan yang salah kecewa akan selalu mengikuti.

Yakin terus, jalan kedepan. Hidup akan selalu baik-baik saja meski tanpa adanya dia dihidupmu. Kamu kuat, kamu hebat, kamu berhak mendapatkan yang lebih baik dari dia. Jangan sia-sia kan waktumu hanya untuk menunggu dan berharap kepada orang yang salah.

Kalaupun nanti dia takdirmu, Tuhan tidak akan pernah memasangkannya untuk yang lain, dia sudah menjadi takdirmu maka dari itu dia untukmu. TakdirNya tidak akan salah memihak. Sabar, jangan banyak berpikiran hal yang belum tentu kejadian. Selalu berprasangka yang baik, maka hal baik akan selalu datang.

Berjalan pelan saja tak apa, asal jalannya tetap lurus pada hal yang lebih baik. Semangat, kamu berhak bahagia.

2 komentar: