Rabu, 11 Desember 2019

Tiba-tiba saja, rindu.


Tiba-tiba saja, lagi dan lagi. Aku merindukanmu. Memang sulit, berniat melupakan tapi malah selalu ingat. Ya, emang. Apa yang berusaha kita lupakan dengan sangat, malah akan membuat kita mengingatnya.


Pikiran ini tak hentinya tentangmu. Tentang bagaimana dirimu? Tentang bagaimana kamu merindukanku, juga? Atau perihal sedang apa dirimu sekarang? Yang entah, sudah berapa ratus kali, aku memikirkan semua hal yang sama;tentangmu.

Aku juga ingin se-cuek dirimu, tentang hidup. Engga, bukan, sih, tentang menanggapi perasaan. Biar, aku tidak terlalu berharap lebih padamu. Iya, aku berharap lebih kepadamu. Pikiran-pikiran ini selalu saja menyangkut dirimu. Sehari saja, tidak pernah absen memikirkanmu. Bucin?
Yah, terserah mau kamu sebut apapun. Tapi, hatiku selalu bilang kamu, kamu, lagi, dan lagi.

Barangkali, kalau rasa ini hanya akan aku saja yang merasakan. Aku harap, tidak akan ada kecewa. Aku harap, ikhlasku lebih besar dari rasa kecewaku. Sakit, sebenarnya, tapi ya mau gimana lagi, kamu pasti sudah mempunyai pilihan sendiri. Dan aku tidak berhak untuk mengganti pilihanmu. Itu hak kamu, lagian kita tidak pernah ada ikatan yang pasti. Sebatas teman. Teman, kan harus saling mendukung, ya?

Dalam pertemanan antara cewek dan cowok itu emang selalu saja ada salah satu diantaranya merasakan hal yang beda. Aku, salah satunya. Aku jatuh cinta, pada temanku sendiri. Entah, emang terlalu bawa perasaan atau emang rasa ini sudah takdir. Untuk aku bisa merasakan jatuh cinta dan patah hati dalam waktu yang bisa dibilang singkat.

Oke, cerita ini belum selesai. Aku masih akan tetap mempertahankan kamu digaris terdepanku. Kamu akan menjadi pilihan diantara banyak pilihan. Kamu sudah masuk dalan kategori pilihanku. Selagi kita belum bertemu, oh iya, nanti semoga kita ketemu ya. Tidak apa-apa, berjalan saja. Semesta akan selalu memberi kejutan-kejutan yang tak pernah kita duga.

Kalaupun kita ditakdirkan untuk bersama, jarak sejauh apapun pasti ada jalan untuk menjadi dekat. Sabar saja, semesta selalu punya caranya sendiri untuk membuat kejutan yang manis. Kalaupun bukan kamu orangnya, yang pasti akan ada gantinya yang lebih baik menurutNya.

Ah, sudah. Aku tidak mau berharap kita akan bertemu. Berjalan saja, ya. Serahkan semua pada semesta.

Tapi, tapi, doaku selalu sama. Pada semesta agar mempertemukan kita. Kapan saja, kan bisa saja sekarang terkabul?

Yasudah, aku tidur dulu. Berdoa yaa biar semesta mengabulkannya dengan cepat dan tepat.

Oh, iya..
Untuk kalian semua yang sama sedang menunggu seseorang yang dinanti, semoga penantiannya terobati dan digantikan dengan bahagia. Sabar, ya. Setidaknya kita punya cerita yang sama dan kita tidak sendiri. Untuk itu semangat. Semoga nanti hatinya tidak lagi cemas akan penantian, ya. Yakin, sesuatu yang baik itu akan datang diwaktu yang tepat ya.

Selamat malam.

0 komentar:

Posting Komentar