Kamis, 02 April 2020

Semesta baik

Semesta selalu bisa membuat aku bahagia. Semesta selalu mengirim orang-orang yang membuat aku bahagia. Semesta baik, aku selalu diberi apapun yang terbaik. 


Seperti hari ini, bisa berbincang banyak dengannya membuat aku lupa akan segala rasa sakit yang kupunya. Melihat senyumnya, tawa bahagianya, cerita lucunya, semuanya aku suka. Senang, sekali bisa merasakan ini. Hal langka yang sudah pasti akan lama sekali bisa dirasakan lagi. Hal sederhana yang bisa membuat tawa setiap waktu.

Coba saja, dia tahu, aku suka berbincang dengannya, dengan orangnya pun aku suka. Tapi, belum bisa aku ungkapkan. Aku terlalu takut dengan kemungkinan jawaban yang tidak mau aku dengar. Dan akhirnya, aku tidak bisa lagi bebas bercerita dengannya.


Itu,itu yang kutakutkan dari rasa ini. Ingin memilikinya, tapi enggan kehilangan. Yang padahal, hal itu semua berkaitan. Tak mungkin tidak, suatu hari nanti juga rasa ini akan kehilangan tempatnya. Jadi terlalu batu, sampai gak tau lagi harus bagaimana menyembuhkannya. 


Gapapa, cinta tidak harus memiliki juga, karena mungkin batas cinta yang tuhan kasih untuknya bukan untuk memilikinya, hanya menitipkan pelajaran bahwa bergantung pada manusia itu pasti kecewa. Itu, itu yang selalu aku lalai tidak pernah ingat. Yang seharusnya aku ingat setiap waktu, coba dulu engga seperti ini. Ah, sudahlah, ini sudah kejadian. Aku juga menikmati rasa sakitnya. Gapapa,, nanti juga berlalu sendiri. :)

Karena patah hati itu bukan sebuah luka. Hanya sebatas pennyembuhan dari hati yang sudah terlalu rapuh. 

0 komentar:

Posting Komentar